WELCOME
WELCOME TO THIS BLOG
Minggu, 25 Januari 2015
UMUR KONTRIBUSI MEREKA LEBIH PANJANG DARI PADA UMUR BIOLOGIS MEREKA......
Tebarlah kebaikkan dan kemanfaatan, maka percayalah hidup anda akan jauh lebih lama dari usia anda.Yang saya maksud dengan melampaui usia adalah mereka yang kebaikkan dan karyanya tetap hidup sepanjang masa. Bukankah ada diantara anak manusia yang telah lama meninggalkan dunia ini, namun seolah-olah mereka tetap hidup? Mereka seperti hadir hingga saat ini. Namanya tetap disebut. Kebaikkan dan keindahan pesona perilakunya selalu menjadi cerita menggugah yang terus mengalir sepanjang masa. Melintasi pergantian zaman, menyeberangi benua dan samudera, menembus batasan-batasan geografis.
Kontribusi yang mereka berikan menginspirasi banyak orang. Pemikirannya masih menjadi referensi, dijadikan rujukan oleh ribuan orang, dikutip dalam berbagai tulisan dan kesempatan. Bahkan karya-karya yang mereka lahirkan tetap memberikan nilai manfaat, jauh lebih lama dari usianya. Sungguh merupakan suatu usia yang penuh keberkahan. Jatah usia mereka boleh jadi hanya singkat. Namun kebaikkan yang mereka tebarkan, kontribusi yang mereka persembahkan dan karya-karya yang mereka lahirkan terus hidup sepanjang masa.
Harun Al Rasyid misalnya, meninggal pada usia 46 tahun, dikenal sebagai salah seorang pemimpin besar dalam sejarah. Dia berhasil membangun Baghdad menjadi kota paling hebat di dunia saat itu, pusat perdagangan dan sains dunia. Pada masa pemerintahan Harun Al Rasyid, peradaban Islam mencapai puncak kemajuan ilmu pengetahuan. Masa yang bisa disebut sebagai The golden age of science. Dia sangat terpelajar dan mencintai ilmu. Dia memajukan pendidikan, mendirikan sekolah-sekolah, perpustakaan, dan memberikan posisi yang istimewa pada para ilmuan. Istananya diisi oleh orang-orang cerdas yang diundang untuk berdiskusi tentang segala macam masalah, seperti filsafat Islam dan Yunani. Pada tahun 800, Harun Al Rasyid mendirikan pabrik kertas pertama di Baghdad. Berkat didirikannya pabrik kertas itu, buku-buku bisa dibuat dengan jauh lebih banyak dan lebih murah.
Anda yang menyukai matematika sudah sepantasnya mengenal sosok Al-Khawarizmi, meninggal saat usianya sekitar 70 tahun. Namun karya besarnya berjudul Kitab Al-Jabr wa Al-Muqabilah yang berisi pengembangannya pada rumus-rumus persamaan linear, kuadrat, dan kalkulasi integral sangat memberikan pengaruh besar pada perkembangan ilmu matematika modern. Dari buku inilah muncul kata yang lebih kita kenal dengan istilah Aljabar. Al-Khawarizmi mengembangkan sistem angka 0 hingga 9 yang didapat dari India. Angka-angka ini kemudian tersebar ke seluruh dunia Islam, lalu ke Eropa dan dikenal sebagai angka-angka arab. Karya-karya Al-Khawarizmi kemudian banyak dipelajari oleh para ilmuwan awal Eropa menjelang masa Renaisans, seperti Fibonacci dari Italia. Sistem matematika yang lebih modern dan lebih simpel mulai menyebar ke seluruh Eropa menggantikan angka-angka Romawi yang sebelumnya digunakan. Berkat karyanya, para pedagang Italia sejak abad ke-14 sudah menggunakan angka-angka desimal seperti yang kita gunakan sampai sekarang.
Ketika kita menyaksikan segala kemajuan dan perkembangan ilmu kedokteran modern sekarang, tentu kita juga akan teringat kepada kontribusi besar seorang dokter Persia yang hidup seribu tahun lalu. Namanya adalah Ibnu Sina atau dikenal juga dengan nama Avicenna, pencipta ilmu kedokteran modern. Hidup pada tahun 980 – 1037, usianya sekitar 57 tahun. Pengaruhnya sangat besar hingga sekarang. Selama hidupnya, Ibnu Sina telah menulis buku dalam jumlah dan keluasan ilmu yang nyaris tidak terbayangkan. Sebanyak 450 buah buku dengan subjek mulai dari pengobatan, filsafat, hingga buku kumpulan sajak yang indah telah ia hasilkan. Tetapi karya terbesarnya memang dalam bidang kedokteran. Salah satu karyanya yang terkenal adalah Kitab Al-Shifa, buku tentang penyembuhan. Selain itu, bukunya Al Qanun Al fi Al-Thibb merupakan satu-satunya karya kedokteran terbesar dalam sejarah umat manusia. Isinya sangat kompleks, sangat luas, dan begitu efektif sehingga di Eropa tidak tergantikan selama 700 tahun. Mencakup sistem kesehatan manusia, kebersihan, anatomi, ratusan penyakit, penyebab dan penyembuhannya, termasuk tuberkolosis, radang otak, demam, diabetes, dan masih banyak lainnya.
Sosok ahli fikih seperti Imam Al-Ghazali yang dikenal dengan hujjah al-Islam hanya berusia 55 tahun ketika wafat. Namun semasa hidupnya, Imam Al Ghazali telah menulis banyak karya. Dia banyak menulis karya dalam bidang filsafat, ilmu kalam, akidah, fiqih, ushul fiqih, dan tasawuf. Diantara karyanya yang cukup terkenal adalah Ihya Ulumuddin yang tetap menjadi rujukan berharga hingga saat ini, meski setelah beberapa abad berlalu. Begitupula sosok Imam Nawawi yang meninggal pada usia relatif muda, yaitu 45 tahun. Meskipun masih muda, Imam Nawawi telah meninggalkan warisan yang sangat besar berupa karya yang sampai sekarang masih dipelajari umat Islam di seluruh dunia, diantaranya Al Adzkar dan Riyadh Al Shalihin.
Contoh lain para penemu. Karya atau penemuannya menjadikan mereka tetap diingat dan dikenang oleh banyak orang. Thomas Alva Edison misalnya, meninggal dunia saat berumur 84 tahun. Namun berkat penemuannya, sampai saat ini orang bisa menikmati penerangan listrik dengan bola lampu pijar. Temuan pertamanya adalah perekam suara elektronik yang dibuatnya ketika berumur 21 tahun. Kemudian dia juga menemukan dan menyempurnakan mesin telegrap yang secara otomatis mencetak huruf. Akan tetapi, yang lebih terkenal di dunia darinya adalah pengembangan bola lampu pijar yang praktis pada tahun 1879.
Atau Alexander Graham Bell, penemu telepon yang dilahirkan pada tahun 1847 di Edinburg, Skotlandia. Meskipun dia hanya mendapat pendidikan formal sebentar, dia dididik dengan cukup baik oleh keluarganya dan belajar sendiri. Minat Bell memproduksi kembali suara vokal timbul secara wajar karena ayahnya seorang ahli dalam hal fisiologi vokal, memperbaiki pidato, dan mengajar orang-orang tuli. Pada tahun 1875, dia melakukan percobaan-percobaan yang mengarah pada penemuan telepon. Bell meninggal saat berumur 75 tahun, namun penemuannya tentu menjadi kontribusi penting bagi perkembangan teknologi komunikasi saat ini.
Beberapa tokoh tersebut merupakan contoh pribadi yang menurut saya berhasil melampaui usianya. Meskipun mereka sudah meninggal dunia puluhan, ratusan atau bahkan ribuan tahun lalu. Namun kebaikkan, kontribusi dan karya-karyanya menjadikan mereka seolah tetap hidup hingga saat ini, bahkan mungkin sepanjang masa.
Michael H Hart dalam bukunya 100 Tokoh Paling Berpengaruh Sepanjang Masa, menyusun daftar sejumlah tokoh yang dianggapnya paling berpengaruh dalam sejarah atau berperan mengubah arah sejarah dunia. Orang-orang yang telah memberi bentuk pada kehidupan kita dan memberi warna wajah dunia ini. Siapakah mereka? Apa yang mereka lakukan? Ternyata mereka sebagian besar adalah para ilmuan atau penemu, pemimpin politik dan militer, filsuf, pemuka agama, tokoh seni/sastra, penjelajah dan industrialis.
Michael H Hart, 100 berpendapat Tokoh Paling Berpengaruh Sepanjang Masa.
Yang menarik menurut saya ketika Michael H Hart menjatuhkan pilihan kepada Nabi Muhammad dalam urutan pertama daftar 100 tokoh yang paling berpengaruh di dunia. Menurutnya, dialah satu-satunya manusia dalam sejarah yang berhasil meraih keberhasilan luar biasa, baik dalam hal agama maupun hal duniawi. Berasal dari keluarga sederhana, Muhammad menegakkan dan menyebarkan salah satu agama terbesar di dunia. Pada saat yang bersamaan tampil sebagai seorang pemimpin besar yang tangguh dan efektif. Muhammad Saw wafat dalam usia 63 tahun. Kini tiga belas abad sesudah wafatnya, pengaruhnya masih tetap kuat dan mengakar cukup dalam.
Minggu, 04 Januari 2015
KEHEBATAN OTAK KANAN MANUSIA
SALAH SATU BUKTI KESEMPURNAAN MANUSIA
SEBAGAI
MAKHLUK CIPTAAN TUHAN YANG PALING SEMPURNA
ADALAH, DIBERINYA KEMAMPUAN MANUSIA YANG
BERNAMA OTAK KANAN. DIMANA KEMAMPUANNYA
DAPAT MENGAKSES LANGSUNG KE SANG PENCIPTA
MELALUI "THE GOD SPOT" DAN OTAK BAWAH SADAR.
KAPASITAS PENYIMPANAN MEMORINYA JUGA TIDAK
TERBATAS .TAPI BYK MANUSIA YG TDK MENGETAHUINYA.
MAKHLUK CIPTAAN TUHAN YANG PALING SEMPURNA
ADALAH, DIBERINYA KEMAMPUAN MANUSIA YANG
BERNAMA OTAK KANAN. DIMANA KEMAMPUANNYA
DAPAT MENGAKSES LANGSUNG KE SANG PENCIPTA
MELALUI "THE GOD SPOT" DAN OTAK BAWAH SADAR.
KAPASITAS PENYIMPANAN MEMORINYA JUGA TIDAK
TERBATAS .TAPI BYK MANUSIA YG TDK MENGETAHUINYA.
Mengungkap Rahasia Dahsyatnya Otak Kanan Manusia
“Seseorang yang pernah juara Olympiade Matematika dan Fisika bukan jaminan untuk bisa memiliki pribadi yang unggul dan sukses. Karena
mereka hanya mengandalkan otak kiri saja, bukan otak kanan. Pantas,
bila bangsa kita kalah dengan bangsa lain. Itu akibat, otak kanan yang
tidak terasah.”
Demikian
dikatakan Arman Andi Amirullah, Direktorat Pembinaan TK & SD
Departemen Pendidikan Nasional Pusat, dalam Seminar Sehari “Mengungkap
Rahasia Otak Kanan Anak” di aula Kelurahan Cipinang Cempedak, Jakarta
Timur, Rabu (19/1/2011) lalu. Pembicara lain dalam seminar ini adalah
Dra Dhauharah Bawazir, Psi, M.Pd, praktisi pendidikan yang juga seorang
dosen psikologi dan bimbingan konseling Universitas Negeri Jakarta
(UNJ).
Menurut
Arman, ternyata tidak semua orang tahu perihal kehebatan dan rahasia
otak kanan manusia. Uniknya, berbagai macam respon timbul ketika
mendengar informasi tentang otak kanan. Ada yang menganggap biasa-biasa
saja, ada yang sama sekali tidak pernah mendengar, ada yang tidak
percaya bahwa otak manusia terbagi dalam dua bagian dengan fungsinya
masing-masing.
Respon lain, ada yang menganggap bahwa otak kanan berfungsi atau aktif secara otomatis, apabila organ tubuh bagian kiri sedang bergerak, bahkan ada anggapan tidak ada pembagian otak kiri, otak kanan, maupun otak tengah. Yang mereka percayai, otak manusia hanya satu.
....Karena
mereka hanya mengandalkan otak kiri saja, bukan otak kanan. Pantas,
bila bangsa kita kalah dengan bangsa lain. Itu akibat, otak kanan yang
tidak terasah....
“Maka
pantaslah jika Indonesia tertinggal jauh dari negara-negara lain,
Karena tidak tahu kehebatan otak kanannya. Ketika manusia tidak
mengetahui rahasia otak kanannya, bisa dipastikan dirinya bukanlah orang
kreatif, kurang peduli, kurang inovasi, kurang kreasi, tidak
sungguh-sungguh, dan kurang ikhlas,” ujar Arman.
Otak
kanan yang tidak pernah diasah, lanjut Arman, juga bisa mengakibatkan
seseorang kehabisan ide, kurang rasa ingin tahunya, kurang disiplin,
kurang tanggungjawab, kurang menghargai orang lain, kurang menghargai
keindahan, kurang menghargai kekuatan hati, kekuatan cinta dan
sebagainya. “Maka apakah kita masih mau menunda-nunda untuk mengaktifkan
otak kanan anak-anak bangsa?” kata Arman prihatin.
Islam dan Otak Kanan
Lebih
jauh Arman menjelaskan, Islam adalah agama merangsang otak kanan
manusia menjadi berfungsi. Betapa tidak, ketika kita mencoba memahami
bagaimana pergantian malam dan siang terjadi, seperti dijelaskan dalam
Al Qur’an, tentu diperlukan daya imajinasi untuk bisa merasakan
kebesaran Tuhan dalam menciptakan alam semesta, menumbuhkan aneka
tumbuhan, dan bagaimana Sang Khaliq menurunkan hujan.
“Sesungguhnya
dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, yaitu orang-orang
yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi
seraya berkata: “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan
sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka” (Qs. Ali Imran 190-191).
“Tanpa
bantuan imajinasi(otak kanan), kita tidak sanggup melihat dan merasakan
langsung tanda-tanda yang dimaksud, dan tidak sanggup memikirkan
penciptaan langit dan bumi,” ungkap Arman.
Bahkan
dalam hadits Nabi dikatakan: “Sembahlah Tuhan-Mu seakan-akan engkau
melihatnya, dan apabila kamu tidak sanggup melihat-Nya, maka yakinlah
bahwa Allah melihat kamu.”
Sangat
jelas dalam hadits ini, perintah untuk seolah-olah melihat Allah dalam
shalat adalah pekerjaan imajinasi atau kemampuan “membayangkan.” Seperti
kita ketahui, sepertiga dari ayat-ayat suci Al Quran adalah bercerita
tentang kisah jaman dahulu dan banyak menggunakan kata perumpamaan:
seakan-akan, seperti, yang tentunya membutuhkan daya imajinasi yang
kuat. “Tahukah Anda kalau daya imaninasi adalah tanggungjawab otak
kanan?” kata Arman.
Hasil Penelitian Mutakhir
Tahukah
Anda, bahwa kemampuan otak kanan itu memiliki kapasitas 90% dan otak
kiri hanya 10-12%. Hasil penelitian mutakhir di AS menyebutkan, peran
logika dalam membuat orang menjadi sukses hanya 4-6%, sedangkan 94-96%
adalah tanggungjawab otak kanan yang banyak berhubungan dengan inovasi,
kreativitas, naluri, intuisi, daya cipta, kejujuran, keuletan,
tanggungjawab, kesungguhan, spirit, kedisiplinan, etika, empati dan
lain-lain.
Sedangkan
tugas otak kiri adalah yang selalu berhubungan dengan angka-angka,
bahasa, analisa, logika, intelektual, ilmu pengetahuan. Adapun otak
kanan bertanggungjawab dalam hal imajinasi, kreativitas, seni, music,
inovasi, daya cipta, intuisi, otak bawah sadar, keikhlasan, kebahagiaan,
spirit, keuletan, kejujuran, keindahan dan lain-lain. Selain diurusi
oleh otak kiri maka menjadi urusan otak kanan.
....Otak
kanan dapat merekam dengan cepat dan tersimpan selamanya dalam memori
otak. Sel-sel darah manusia dapat menjadi cadangan tempat penyimpanan
memori manakala memori otak kita penuh. Kapasitas kemampuan otak kanan
dalam menyimpan memori mencapai 10 pangkat 5 juta kilometer....
Dikatakan
Arman, otak kanan, sesungguhnya dapat merekam dengan cepat dan
tersimpan selamanya dalam memori otak. Sel-sel darah manusia dapat
menjadi cadangan tempat penyimpanan memori manakala memori otak kita
penuh. Perlu diketahui, kapasitas kemampuan otak kanan dalam menyimpan
memori mencapai 10 pangkat 5 juta kilometer, yang kalau dihitung deretan
angka nol di belakangnya adalah sebanding dengan jarak antara bumi dan
bulan 14 kali pulang pergi.
Lalu
apa pentingnya imajinasi? Lebih jauh, Arman memberi contoh, Albert
Einstein menemukan teori relativitas karena kekuatan imajinasinya.
Kemudian sewaktu duduk di bangku sekolah, gurunya mengajari Einstein
tentang kekuatan daya imajinasi.
Ingat..salah
satu rahasia kecerdasan orang Yahudi adalah kekuatan imajinasi, mereka
menganggap imajinasi lebih kuat dari kenyataan.
Andrea
Hirata, penulis buku Laskar Pelangi bisa sukses, bukan karena ilmu
finance yang mereka pelajari di Sorbonne Prancis, akan tetapi karena
kemampuan daya imajinasi seorang Andrea, kreatif meramu perjalanan
hidupnya menjadi suatu cerita yang menarik, lalu ditulislah kedalam
bentuk Novel Tetralogi Laskar Pelangi—sekarang menjadi novel berkelas
dunia karena sudah dialihbahasakan ke dalam berbagai bahasa. Novelnya
kemudian difilmkan dan sukses di pasaran.
Salah
satu orang yang bisa membiayai untuk berwisata ke luar angkasa adalah
pembuat game computer dari Amerika Serikat (AS), keahlian untuk
merancang game komputer, tentunya membutuhkan kemampuan imajinasi yang
tinggi.
Bahkan
orang terkaya di dunia, Billy Gates, pemilik Microsoft adalah seorang
yang drop out dari perguruan tinggi. Tapi jangan ditanya soal tekad dan
daya imajinasi yang tinggi, sehingga mampu mendirikan perusahaan
Microsoft yang dibangun dengan modal tekad yang kuat.
Bahkan,
Matshushitya Konoshuke, pemilik perusahaan elektronik Jepang
“Panasonic” adalah mantan penjaga toko sepeda. Termasuk motivator
sekaligus penulis buku terkenal Andri Wongso adalah anak dari keluarga
miskin di Malang yang tidak tamat sekolah dasar, tapi karena
keberaniannya bermimpi (daya imajinasi) akhirnya menjadi bintang film di
Hongkong serta membuat kata-kata mutiara yang ditulis di kertas
pembatas buku bernama Harvest. Itu artinya, cerdas saja tidak cukup,
tapi diperlukan kreativitas dengan selalu mengasah imajinasi, dalam hal
ini merangsang otak kanannya.
God Spot
Peneliti
“Neuorolog” Michael Persinger di awal tahun 1990-an dan VS.
Ramachandran bersama timnya di Universitas California. Barat pernah
meneliti, adanya titik Tuhan (God Spot) dalam otak manusia. Ternyata,
pusat spiritual yang terpasang ini terletak di antara hubungan-hubungan
syaraf dalam cuping-cuping temporal otak. Melalui pengamatan terhadap
otak dengan topografi emisi, positron, dan area-area syaraf tersebut
akan bersinar manakala subjek penelitian diarahkan untuk mendiskusikan
topic spiritual atau agama.( Berguru Kepada Allah, Abu Sangkan,2009)
Menurut
ahli syaraf, syaraf ini memiliki gejala yang unik, karena tidak
teraliri oleh darah sepanjang hari, namun tidak mati. Syaraf ini butuh
darah hanya 2-4 detik saja sebanyak 5 kali sehari. Syaraf ini diyakini
sebagai chip atau modem yang ditanam oleh Allah ke dalam otak manusia
agar mampu mendeteksi hal-hal yang berhubungan dengan spiritual dan ilmu
yang datangnya langsung dari Sang Pencipta melalui ilham.
Sebaliknya,
apabila syaraf ini tidak aktif, maka orang tersebut sulit untuk
menerima hal-hal yang berbau moral/etika, apalagi spiritual. Mungkin
pula syaraf ini yang tidak aktif pada anak kita, sehingga sulit untuk
membentuk karakter anak yang pada akhirnya nyaris gagal membangun
karakter bangsa ini.
....Otak kanan memiliki kemampuan dalam hal rasa empati, kemampuan berkolaborasi dengan hati, dan kemampuan daya kreatif....
“Otak
kanan memiliki kemampuan dalam hal rasa empati atau kepedulian yang
tinggi. Otak kanan juga memiliki kemampuan berkolaborasi dengan hati,
memiliki kemampuan daya kreatif dan seni yang tinggi. Keistimewaan otak
kanan juga memiliki gelombang otak bernama gelombang alfa. Gelombang ini
yang bisa merasakan keikhlasan, kebahagiaan, ketenangan, kekhusyukan,
relaxi, hening, kepuasan, imajinatif dan seterusnya.
Praktisi
pendidikan Djauharah Bawazir menambahkan, untuk memfungsikan otak kanan
anak, perlu merubah metode dan paradigma guru dan pendidikan kearah
pembelajaran yang lebih baik dan efesien. “Pendidik harus focus. Setelah
merubah paradigma, lalu ditanamkan kesadaran, disiapkan mental berjuang
dan pengorbanannya. Ingat, guru itu digugu dan ditiru,” kata Djauharah
yang juga Dosen PGTK Bunyan.
Kata
Djauharah, ketika paradigma diubah, maka seorang pendidik akan diikuti
anak didiknya tanpa paksaan, disegani tapi dicintai, menjadi teladan,
mengarahkan, membangun semangat, mengembangkan cita-cita, dan
memotivasi. Ketika pola didik dilakukan secara maksimal, maka
terbentuklah karakter manusia yang berilmu, bertakwa, ikhlas, santun,
tanggungjawab dan sabar.
“Seorang
pendidik ketika memberikan hukuman kepada anak didiknya, bukanlah
pelampiasan kekesalan, tapi untuk kebaikan anak didiknya. Jangan buat
anak susah, ketakutan, dan tertekan di kelas, sehingga menyebabkan anak
tidak kreatif. Pendidik yang sukses adalah ketika anak didiknya selalu
senang dan bersemangat pergi ke sekolah dan ingin sekali bertemu dengan
gurunya,” tandas penulis buku Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) itu. [Desastian]
http://kehebatan-otakkanan.blogspot.com/2011/08/mengungkap-rahasia-dahsyatnya-otak.html
Home | Indonesiana | Mengungkap Rahasia Dahsyatnya Otak Kanan Manusia
Kamis, 13 Rabiul Awwal 1436 H / 20 Januari 2011 16:46 wib
31.540 views
Mengungkap Rahasia Dahsyatnya Otak Kanan Manusia
“Seseorang yang pernah juara
Olympiade Matematika dan Fisika bukan jaminan untuk bisa memiliki
pribadi yang unggul dan sukses. Karena mereka hanya mengandalkan otak
kiri saja, bukan otak kanan. Pantas, bila bangsa kita kalah dengan
bangsa lain. Itu akibat, otak kanan yang tidak terasah.”
Demikian dikatakan Arman Andi Amirullah,
Direktorat Pembinaan TK & SD Departemen Pendidikan Nasional Pusat,
dalam Seminar Sehari “Mengungkap Rahasia Otak Kanan Anak” di aula
Kelurahan Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Rabu (19/1/2011) lalu.
Pembicara lain dalam seminar ini adalah Dra Dhauharah Bawazir, Psi,
M.Pd, praktisi pendidikan yang juga seorang dosen psikologi dan
bimbingan konseling Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Menurut Arman, ternyata tidak semua
orang tahu perihal kehebatan dan rahasia otak kanan manusia. Uniknya,
berbagai macam respon timbul ketika mendengar informasi tentang otak
kanan. Ada yang menganggap biasa-biasa saja, ada yang sama sekali tidak
pernah mendengar, ada yang tidak percaya bahwa otak kanan terbagi dalam
dua bagian dengan fungsinya masing-masing.
Respon lain, ada yang menganggap bahwa
otak kanan berfungsi atau aktif secara otomatis, apabila organ tubuh
bagian kiri sedang bergerak, bahkan ada anggapan tidak ada pembagian
otak kiri, otak kanan, maupun otak tengah. Yang mereka percayai, otak
manusia hanya satu.
....Karena mereka hanya mengandalkan otak kiri saja, bukan otak kanan. Pantas, bila bangsa kita kalah dengan bangsa lain. Itu akibat, otak kanan yang tidak terasah....
“Maka pantaslah jika Indonesia
tertinggal jauh dari negara-negara lain, Karena tidak tahu kehebatan
otak kanannya. Ketika manusia tidak mengetahui rahasia otak kanannya,
bisa dipastikan dirinya bukanlah orang kreatif, kurang peduli, kurang
inovasi, kurang kreasi, tidak sungguh-sungguh, dan kurang ikhlas,” ujar
Arman.
Otak kanan yang tidak pernah diasah,
lanjut Arman, juga bisa mengakibatkan seseorang kehabisan ide, kurang
rasa ingin tahunya, kurang disiplin, kurang tanggungjawab, kurang
menghargai orang lain, kurang menghargai keindahan, kurang menghargai
kekuatan hati, kekuatan cinta dan sebagainya. “Maka apakah kita masih
mau menunda-nunda untuk mengaktifkan otak kanan anak-anak bangsa?” kata
Arman prihatin.
Islam dan Otak Kanan
Lebih jauh Arman menjelaskan, Islam
adalah agama merangsang otak kanan manusia menjadi berfungsi. Betapa
tidak, ketika kita mencoba memahami bagaimana pergantian malam dan siang
terjadi, seperti dijelaskan dalam Al Qur’an, tentu diperlukan daya
imajinasi untuk bisa merasakan kebesaran Tuhan dalam menciptakan alam
semesta, menumbuhkan aneka tumbuhan, dan bagaimana Sang Khaliq
menurunkan hujan.
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit
dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda
bagi orang-orang yang berakal, yaitu orang-orang yang mengingat Allah
sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata: “Ya Tuhan
kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau,
maka peliharalah kami dari siksa neraka” (Qs. Ali Imran 190-191).
“Tanpa bantuan imajinasi, kita tidak
sanggup melihat dan merasakan langsung tanda-tanda yang dimaksud, dan
tidak sanggup memikirkan penciptaan langit dan bumi,” ungkap Arman.
Bahkan dalam hadits Nabi dikatakan:
“Sembahlah Tuhan-Mu seakan-akan engkau melihatnya, dan apabila kamu
tidak sanggup melihat-Nya, maka yakinlah bahwa Allah melihat kamu.”
Sangat jelas dalam hadits ini, perintah
untuk seolah-olah melihat Allah dalam shalat adalah pekerjaan imajinasi
atau kemampuan “membayangkan.” Seperti diketahui, ayat-ayat suci Al
Quran banyak menggunakan kata perumpamaan: seakan-akan, seperti, yang
tentunya membutuhkan daya imajinasi yang kuat. “Tahukah Anda kalau daya
imaninasi adalah tanggungjawab otak kanan?” kata Amran.
Hasil Penelitian Mutakhir
Tahukah Anda, bahwa kemampuan otak kanan
itu memiliki kapasitas 90% dan otak kiri hanya 10-12%. Hasil penelitian
mutakhir di AS menyebutkan, peran logika dalam membuat orang menjadi
sukses hanya 4-6%, sedangkan 94-96% adalah tanggungjawab otak kanan yang
banyak berhubungan dengan inovasi, kreativitas, naluri, intuisi, daya
cipta, kejujuran, keuletan, tanggungjawab, kesungguhan, spirit,
kedisiplinan, etika, empati dan lain-lain.
Sedangkan tugas otak kiri adalah yang
selalu berhubungan dengan angka-angka, bahasa analisa, logika,
intelektual, ilmu pengetahuan. Adapun otak kanan bertanggungjawab dalam
hal imajinasi, kreativitas, seni, music, inovasi, daya cipta, intuisi,
otak bawah sadar, keikhlasan, kebahagiaan, spirit, keuletan, kejujuran,
keindahan dan lain-lain. Selain diurusi oleh otak kiri, juga menjadi
urusan otak kanan.
....Otak kanan dapat merekam dengan cepat dan tersimpan selamanya dalam memori otak. Sel-sel darah manusia dapat menjadi cadangan tempat penyimpanan memori manakala memori otak kita penuh. Kapasitas kemampuan otak kanan dalam menyimpan memori mencapai 10 pangkat 5 juta kilometer....
Dikatakan Arman, otak kanan,
sesungguhnya dapat merekam dengan cepat dan tersimpan selamanya dalam
memori otak. Sel-sel darah manusia dapat menjadi cadangan tempat
penyimpanan memori manakala memori otak kita penuh. Perlu diketahui,
kapasitas kemampuan otak kanan dalam menyimpan memori mencapai 10
pangkat 5 juta kilometer, yang kalau dihitung deretan angka nol di
belakangnya adalah sebanding dengan jarak antara bumi dan bulan 14 kali
pulang pergi.
Lalu apa pentingnya imajinasi? Lebih
jauh, Arman member contoh, Albert Einstein menemukan teori relativitas
karena kekuatan imajinasinya. Kemudian sewaktu duduk di bangku sekolah,
gurunya mengajari Einstein tentang kekuatan daya imajinasi. Salah satu
rahasia kecerdsasan orang Yahudi adakah kekuatan imajinasi.
Andrea Hirata, penulis buku Laskar Pelangi bisa
sukses, bukan karena ilmu finance yang mereka pelajari di Sorbonne
Prancis, akan tetapi karena kemampuan daya imajinasi seorang Andrea
kreatif meramu perjalanan hidupnya menjadi suatu cerita yang menarik,
lalu ditulislah kedalam bentuk Novel Tetralogi Laskar Pelangi—sekarang
menjadi novel berkelas dunia karena sudah dialihbahasakan ke dalam
berbagai bahasa. Novelnya kemudian difilmkan dan sukses di pasaran.
Salah satu orang yang bisa membiayai
untuk berwisata ke luar angkasa adalah pembuat game computer dari
Amerika Serikat (AS), keahlian untuk merancang game komputer, tentunya
membutuhkan kemampuan imajinasi yang tinggi.
Bahkan orang terkaya di dunia, Billy Gates, pemilik Microsoft adalah seorang yang drop out
dari perguruan tinggi. Tapi jangan ditanya soal tekad dan daya
imajinasi yang tinggi, sehingga mampu mendirikan perusahaan Microsoft
yang dibangun dengan modal tekad yang kuat.
Bahkan, Matshushitya Konoshuke, pemilik
perusahaan elektronik Jepang “Panasonic” adalah mantan penjaga toko
sepeda. Termasuk motivator sekaligus penulis buku terkenal Andri Wongso
adalah anak dari keluarga miskin di Malang yang tidak tamat sekolah
dasar, tapi karena keberaniannya bermimpi (daya imajinasi) akhirnya
menjadi bintang film di Hongkong serta membuat kata-kata mutiara yang
ditulis di kertas pembatas buku bernama Harvest. Itu artinya, cerdas
saja tidak cukup, tapi diperlukan kreativitas dengan selalu mengasah
imajinasi, dalam hal ini merangsang otak kanannya.
God Spot
Peneliti “Neuorolog” Michael Persinger
di awal tahun 1990-an dan VS. Ramachandran bersama timnya di Universitas
California. Barat pernah meneliti, adanya titik Tuhan (God Spot) dalam
otak manusia. Ternyata, pusat spiritual yang terpasang ini terletak di
antara hubungan-hubungan syaraf dalam cuping-cuping temporal otak.
Melalui pengamatan terhadap otak dengan topografi emisi, positron, dan
area-area syaraf tersebut akan bersinar manakala subjek penelitian
diarahkan untuk mendiskusikan topic spiritual atau agama.
Menurut ahli syaraf, syaraf ini memiliki
gejala yang unik, karena tidak teraliri oleh darah sepanjang hari,
namun tidak mati. Syaraf ini butuh darah hanya 2-4 detik saja sebanyak 5
kali sehari. Syaraf ini diyakini sebagai chip atau modem yang ditanam
oleh Allah ke dalam otak manusia agar mampu menerima hal-hal yang
berhubungan dengan spiritual dan ilmu yang datangnya langsung dari Sang
Pencipta melalui ilham.
Sebaliknya, apabila syaraf ini tidak
aktif, maka orang tersebut sulit untuk menerima hal-hal yang berbau
moral/etika, apalagi spiritual. Mungkin pula syaraf ini yang tidak aktif
pada anak kita, sehingga sulit untuk membentuk karakter anak yang pada
akhirnya nyaris gagal membangun karakter bangsa ini.
....Otak kanan memiliki kemampuan dalam hal rasa empati, kemampuan berkolaborasi dengan hati, dan kemampuan daya kreatif....
“Otak kanan memiliki kemampuan dalam hal
rasa empati atau kepedulian yang tinggi. Otak kanan juga memiliki
kemampuan berkolaborasi dengan hati, memiliki kemampuan daya kreatif dan
seni yang tinggi. Keistimewaan otak kanan juga memiliki gelombang otak
bersama gelombang alfa. Gelombang ini yang bisa merasakan keikhlasan,
kebahagiaan, ketenangan, kekhusyukan, relaxi, hening, kepuasan,
imajinatif dan seterusnya.
Praktisi pendidikan Djauharah Bawazir
menambahkan, untuk memfungsikan otak kanan anak, perlu merubah metosde
dan paradigm guru dan pendidikan kea rah pembelajaran yang lebih baik
dan efesien. “Pendidik harus focus. Setelah merubah paradigma, lalu
ditanamkan kesadaran, disiapkan mental berjuang dan pengorbanannya.
Ingat, guru itu digugu dan ditiru,” kata Djauharah yang juga Dosen PGTK
Bunyan.
Kata Djauharah, ketika paradigma diubah,
maka seorang pendidik akan diikuti anak didiknya tanpa paksaan,
disegani tapi dicintai, menjadi teladan, mengarahkan, membangun
semangat, mengembangkan cita-cita, dan memotivasi. Ketika pola didik
dilakukan secara maksimal, maka terbentuklah karakter manusia yang
berilmu, bertakwa, ikhlas, santun, tanggungjawab dan sabar.
“Seorang pendidik ketika memberikan
hukuman kepada anak didiknya, bukanlah pelampiasan kekesalan, tapi untuk
kebaikan anak didiknya. Jangan buat anak susah, ketakutan, dan tertekan
di kelas, sehingga menyebabkan anak tidak kreatif. Pendidik yang sukses
adalah ketika anak didiknya selalu senang dan bersemangat pergi ke
sekolah dan ingin sekali bertemu dengan gurunya,” tandas penulis buku Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) itu. [Desastian]
Mengungkap Rahasia Dahsyatnya Otak Kanan Manusia
“Seseorang yang pernah juara
Olympiade Matematika dan Fisika bukan jaminan untuk bisa memiliki
pribadi yang unggul dan sukses. Karena mereka hanya mengandalkan otak
kiri saja, bukan otak kanan. Pantas, bila bangsa kita kalah dengan
bangsa lain. Itu akibat, otak kanan yang tidak terasah.”
Demikian dikatakan Arman Andi Amirullah,
Direktorat Pembinaan TK & SD Departemen Pendidikan Nasional Pusat,
dalam Seminar Sehari “Mengungkap Rahasia Otak Kanan Anak” di aula
Kelurahan Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Rabu (19/1/2011) lalu.
Pembicara lain dalam seminar ini adalah Dra Dhauharah Bawazir, Psi,
M.Pd, praktisi pendidikan yang juga seorang dosen psikologi dan
bimbingan konseling Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Menurut Arman, ternyata tidak semua
orang tahu perihal kehebatan dan rahasia otak kanan manusia. Uniknya,
berbagai macam respon timbul ketika mendengar informasi tentang otak
kanan. Ada yang menganggap biasa-biasa saja, ada yang sama sekali tidak
pernah mendengar, ada yang tidak percaya bahwa otak kanan terbagi dalam
dua bagian dengan fungsinya masing-masing.
Respon lain, ada yang menganggap bahwa
otak kanan berfungsi atau aktif secara otomatis, apabila organ tubuh
bagian kiri sedang bergerak, bahkan ada anggapan tidak ada pembagian
otak kiri, otak kanan, maupun otak tengah. Yang mereka percayai, otak
manusia hanya satu.
....Karena mereka hanya mengandalkan otak kiri saja, bukan otak kanan. Pantas, bila bangsa kita kalah dengan bangsa lain. Itu akibat, otak kanan yang tidak terasah....
“Maka pantaslah jika Indonesia
tertinggal jauh dari negara-negara lain, Karena tidak tahu kehebatan
otak kanannya. Ketika manusia tidak mengetahui rahasia otak kanannya,
bisa dipastikan dirinya bukanlah orang kreatif, kurang peduli, kurang
inovasi, kurang kreasi, tidak sungguh-sungguh, dan kurang ikhlas,” ujar
Arman.
Otak kanan yang tidak pernah diasah,
lanjut Arman, juga bisa mengakibatkan seseorang kehabisan ide, kurang
rasa ingin tahunya, kurang disiplin, kurang tanggungjawab, kurang
menghargai orang lain, kurang menghargai keindahan, kurang menghargai
kekuatan hati, kekuatan cinta dan sebagainya. “Maka apakah kita masih
mau menunda-nunda untuk mengaktifkan otak kanan anak-anak bangsa?” kata
Arman prihatin.
Islam dan Otak Kanan
Lebih jauh Arman menjelaskan, Islam
adalah agama merangsang otak kanan manusia menjadi berfungsi. Betapa
tidak, ketika kita mencoba memahami bagaimana pergantian malam dan siang
terjadi, seperti dijelaskan dalam Al Qur’an, tentu diperlukan daya
imajinasi untuk bisa merasakan kebesaran Tuhan dalam menciptakan alam
semesta, menumbuhkan aneka tumbuhan, dan bagaimana Sang Khaliq
menurunkan hujan.
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit
dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda
bagi orang-orang yang berakal, yaitu orang-orang yang mengingat Allah
sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata: “Ya Tuhan
kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau,
maka peliharalah kami dari siksa neraka” (Qs. Ali Imran 190-191).
“Tanpa bantuan imajinasi, kita tidak
sanggup melihat dan merasakan langsung tanda-tanda yang dimaksud, dan
tidak sanggup memikirkan penciptaan langit dan bumi,” ungkap Arman.
Bahkan dalam hadits Nabi dikatakan:
“Sembahlah Tuhan-Mu seakan-akan engkau melihatnya, dan apabila kamu
tidak sanggup melihat-Nya, maka yakinlah bahwa Allah melihat kamu.”
Sangat jelas dalam hadits ini, perintah
untuk seolah-olah melihat Allah dalam shalat adalah pekerjaan imajinasi
atau kemampuan “membayangkan.” Seperti diketahui, ayat-ayat suci Al
Quran banyak menggunakan kata perumpamaan: seakan-akan, seperti, yang
tentunya membutuhkan daya imajinasi yang kuat. “Tahukah Anda kalau daya
imaninasi adalah tanggungjawab otak kanan?” kata Amran.
Hasil Penelitian Mutakhir
Tahukah Anda, bahwa kemampuan otak kanan
itu memiliki kapasitas 90% dan otak kiri hanya 10-12%. Hasil penelitian
mutakhir di AS menyebutkan, peran logika dalam membuat orang menjadi
sukses hanya 4-6%, sedangkan 94-96% adalah tanggungjawab otak kanan yang
banyak berhubungan dengan inovasi, kreativitas, naluri, intuisi, daya
cipta, kejujuran, keuletan, tanggungjawab, kesungguhan, spirit,
kedisiplinan, etika, empati dan lain-lain.
Sedangkan tugas otak kiri adalah yang
selalu berhubungan dengan angka-angka, bahasa analisa, logika,
intelektual, ilmu pengetahuan. Adapun otak kanan bertanggungjawab dalam
hal imajinasi, kreativitas, seni, music, inovasi, daya cipta, intuisi,
otak bawah sadar, keikhlasan, kebahagiaan, spirit, keuletan, kejujuran,
keindahan dan lain-lain. Selain diurusi oleh otak kiri, juga menjadi
urusan otak kanan.
....Otak kanan dapat merekam dengan cepat dan tersimpan selamanya dalam memori otak. Sel-sel darah manusia dapat menjadi cadangan tempat penyimpanan memori manakala memori otak kita penuh. Kapasitas kemampuan otak kanan dalam menyimpan memori mencapai 10 pangkat 5 juta kilometer....
Dikatakan Arman, otak kanan,
sesungguhnya dapat merekam dengan cepat dan tersimpan selamanya dalam
memori otak. Sel-sel darah manusia dapat menjadi cadangan tempat
penyimpanan memori manakala memori otak kita penuh. Perlu diketahui,
kapasitas kemampuan otak kanan dalam menyimpan memori mencapai 10
pangkat 5 juta kilometer, yang kalau dihitung deretan angka nol di
belakangnya adalah sebanding dengan jarak antara bumi dan bulan 14 kali
pulang pergi.
Lalu apa pentingnya imajinasi? Lebih
jauh, Arman member contoh, Albert Einstein menemukan teori relativitas
karena kekuatan imajinasinya. Kemudian sewaktu duduk di bangku sekolah,
gurunya mengajari Einstein tentang kekuatan daya imajinasi. Salah satu
rahasia kecerdsasan orang Yahudi adakah kekuatan imajinasi.
Andrea Hirata, penulis buku Laskar Pelangi bisa
sukses, bukan karena ilmu finance yang mereka pelajari di Sorbonne
Prancis, akan tetapi karena kemampuan daya imajinasi seorang Andrea
kreatif meramu perjalanan hidupnya menjadi suatu cerita yang menarik,
lalu ditulislah kedalam bentuk Novel Tetralogi Laskar Pelangi—sekarang
menjadi novel berkelas dunia karena sudah dialihbahasakan ke dalam
berbagai bahasa. Novelnya kemudian difilmkan dan sukses di pasaran.
Salah satu orang yang bisa membiayai
untuk berwisata ke luar angkasa adalah pembuat game computer dari
Amerika Serikat (AS), keahlian untuk merancang game komputer, tentunya
membutuhkan kemampuan imajinasi yang tinggi.
Bahkan orang terkaya di dunia, Billy Gates, pemilik Microsoft adalah seorang yang drop out
dari perguruan tinggi. Tapi jangan ditanya soal tekad dan daya
imajinasi yang tinggi, sehingga mampu mendirikan perusahaan Microsoft
yang dibangun dengan modal tekad yang kuat.
Bahkan, Matshushitya Konoshuke, pemilik
perusahaan elektronik Jepang “Panasonic” adalah mantan penjaga toko
sepeda. Termasuk motivator sekaligus penulis buku terkenal Andri Wongso
adalah anak dari keluarga miskin di Malang yang tidak tamat sekolah
dasar, tapi karena keberaniannya bermimpi (daya imajinasi) akhirnya
menjadi bintang film di Hongkong serta membuat kata-kata mutiara yang
ditulis di kertas pembatas buku bernama Harvest. Itu artinya, cerdas
saja tidak cukup, tapi diperlukan kreativitas dengan selalu mengasah
imajinasi, dalam hal ini merangsang otak kanannya.
God Spot
Peneliti “Neuorolog” Michael Persinger
di awal tahun 1990-an dan VS. Ramachandran bersama timnya di Universitas
California. Barat pernah meneliti, adanya titik Tuhan (God Spot) dalam
otak manusia. Ternyata, pusat spiritual yang terpasang ini terletak di
antara hubungan-hubungan syaraf dalam cuping-cuping temporal otak.
Melalui pengamatan terhadap otak dengan topografi emisi, positron, dan
area-area syaraf tersebut akan bersinar manakala subjek penelitian
diarahkan untuk mendiskusikan topic spiritual atau agama.
Menurut ahli syaraf, syaraf ini memiliki
gejala yang unik, karena tidak teraliri oleh darah sepanjang hari,
namun tidak mati. Syaraf ini butuh darah hanya 2-4 detik saja sebanyak 5
kali sehari. Syaraf ini diyakini sebagai chip atau modem yang ditanam
oleh Allah ke dalam otak manusia agar mampu menerima hal-hal yang
berhubungan dengan spiritual dan ilmu yang datangnya langsung dari Sang
Pencipta melalui ilham.
Sebaliknya, apabila syaraf ini tidak
aktif, maka orang tersebut sulit untuk menerima hal-hal yang berbau
moral/etika, apalagi spiritual. Mungkin pula syaraf ini yang tidak aktif
pada anak kita, sehingga sulit untuk membentuk karakter anak yang pada
akhirnya nyaris gagal membangun karakter bangsa ini.
....Otak kanan memiliki kemampuan dalam hal rasa empati, kemampuan berkolaborasi dengan hati, dan kemampuan daya kreatif....
“Otak kanan memiliki kemampuan dalam hal
rasa empati atau kepedulian yang tinggi. Otak kanan juga memiliki
kemampuan berkolaborasi dengan hati, memiliki kemampuan daya kreatif dan
seni yang tinggi. Keistimewaan otak kanan juga memiliki gelombang otak
bersama gelombang alfa. Gelombang ini yang bisa merasakan keikhlasan,
kebahagiaan, ketenangan, kekhusyukan, relaxi, hening, kepuasan,
imajinatif dan seterusnya.
Praktisi pendidikan Djauharah Bawazir
menambahkan, untuk memfungsikan otak kanan anak, perlu merubah metosde
dan paradigm guru dan pendidikan kea rah pembelajaran yang lebih baik
dan efesien. “Pendidik harus focus. Setelah merubah paradigma, lalu
ditanamkan kesadaran, disiapkan mental berjuang dan pengorbanannya.
Ingat, guru itu digugu dan ditiru,” kata Djauharah yang juga Dosen PGTK
Bunyan.
Kata Djauharah, ketika paradigma diubah,
maka seorang pendidik akan diikuti anak didiknya tanpa paksaan,
disegani tapi dicintai, menjadi teladan, mengarahkan, membangun
semangat, mengembangkan cita-cita, dan memotivasi. Ketika pola didik
dilakukan secara maksimal, maka terbentuklah karakter manusia yang
berilmu, bertakwa, ikhlas, santun, tanggungjawab dan sabar.
“Seorang pendidik ketika memberikan
hukuman kepada anak didiknya, bukanlah pelampiasan kekesalan, tapi untuk
kebaikan anak didiknya. Jangan buat anak susah, ketakutan, dan tertekan
di kelas, sehingga menyebabkan anak tidak kreatif. Pendidik yang sukses
adalah ketika anak didiknya selalu senang dan bersemangat pergi ke
sekolah dan ingin sekali bertemu dengan gurunya,” tandas penulis buku Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) itu. [Desastian]
- See more at:
http://www.voa-islam.com/read/indonesia/2011/01/20/12876/mengungkap-rahasia-dahsyatnya-otak-kanan-manusia/;#sthash.Zi6xugYK.dpufMengungkap Rahasia Dahsyatnya Otak Kanan Manusia
“Seseorang yang pernah juara
Olympiade Matematika dan Fisika bukan jaminan untuk bisa memiliki
pribadi yang unggul dan sukses. Karena mereka hanya mengandalkan otak
kiri saja, bukan otak kanan. Pantas, bila bangsa kita kalah dengan
bangsa lain. Itu akibat, otak kanan yang tidak terasah.”
Demikian dikatakan Arman Andi Amirullah,
Direktorat Pembinaan TK & SD Departemen Pendidikan Nasional Pusat,
dalam Seminar Sehari “Mengungkap Rahasia Otak Kanan Anak” di aula
Kelurahan Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Rabu (19/1/2011) lalu.
Pembicara lain dalam seminar ini adalah Dra Dhauharah Bawazir, Psi,
M.Pd, praktisi pendidikan yang juga seorang dosen psikologi dan
bimbingan konseling Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Menurut Arman, ternyata tidak semua
orang tahu perihal kehebatan dan rahasia otak kanan manusia. Uniknya,
berbagai macam respon timbul ketika mendengar informasi tentang otak
kanan. Ada yang menganggap biasa-biasa saja, ada yang sama sekali tidak
pernah mendengar, ada yang tidak percaya bahwa otak kanan terbagi dalam
dua bagian dengan fungsinya masing-masing.
Respon lain, ada yang menganggap bahwa
otak kanan berfungsi atau aktif secara otomatis, apabila organ tubuh
bagian kiri sedang bergerak, bahkan ada anggapan tidak ada pembagian
otak kiri, otak kanan, maupun otak tengah. Yang mereka percayai, otak
manusia hanya satu.
....Karena mereka hanya mengandalkan otak kiri saja, bukan otak kanan. Pantas, bila bangsa kita kalah dengan bangsa lain. Itu akibat, otak kanan yang tidak terasah....
“Maka pantaslah jika Indonesia
tertinggal jauh dari negara-negara lain, Karena tidak tahu kehebatan
otak kanannya. Ketika manusia tidak mengetahui rahasia otak kanannya,
bisa dipastikan dirinya bukanlah orang kreatif, kurang peduli, kurang
inovasi, kurang kreasi, tidak sungguh-sungguh, dan kurang ikhlas,” ujar
Arman.
Otak kanan yang tidak pernah diasah,
lanjut Arman, juga bisa mengakibatkan seseorang kehabisan ide, kurang
rasa ingin tahunya, kurang disiplin, kurang tanggungjawab, kurang
menghargai orang lain, kurang menghargai keindahan, kurang menghargai
kekuatan hati, kekuatan cinta dan sebagainya. “Maka apakah kita masih
mau menunda-nunda untuk mengaktifkan otak kanan anak-anak bangsa?” kata
Arman prihatin.
Islam dan Otak Kanan
Lebih jauh Arman menjelaskan, Islam
adalah agama merangsang otak kanan manusia menjadi berfungsi. Betapa
tidak, ketika kita mencoba memahami bagaimana pergantian malam dan siang
terjadi, seperti dijelaskan dalam Al Qur’an, tentu diperlukan daya
imajinasi untuk bisa merasakan kebesaran Tuhan dalam menciptakan alam
semesta, menumbuhkan aneka tumbuhan, dan bagaimana Sang Khaliq
menurunkan hujan.
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit
dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda
bagi orang-orang yang berakal, yaitu orang-orang yang mengingat Allah
sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata: “Ya Tuhan
kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau,
maka peliharalah kami dari siksa neraka” (Qs. Ali Imran 190-191).
“Tanpa bantuan imajinasi, kita tidak
sanggup melihat dan merasakan langsung tanda-tanda yang dimaksud, dan
tidak sanggup memikirkan penciptaan langit dan bumi,” ungkap Arman.
Bahkan dalam hadits Nabi dikatakan:
“Sembahlah Tuhan-Mu seakan-akan engkau melihatnya, dan apabila kamu
tidak sanggup melihat-Nya, maka yakinlah bahwa Allah melihat kamu.”
Sangat jelas dalam hadits ini, perintah
untuk seolah-olah melihat Allah dalam shalat adalah pekerjaan imajinasi
atau kemampuan “membayangkan.” Seperti diketahui, ayat-ayat suci Al
Quran banyak menggunakan kata perumpamaan: seakan-akan, seperti, yang
tentunya membutuhkan daya imajinasi yang kuat. “Tahukah Anda kalau daya
imaninasi adalah tanggungjawab otak kanan?” kata Amran.
Hasil Penelitian Mutakhir
Tahukah Anda, bahwa kemampuan otak kanan
itu memiliki kapasitas 90% dan otak kiri hanya 10-12%. Hasil penelitian
mutakhir di AS menyebutkan, peran logika dalam membuat orang menjadi
sukses hanya 4-6%, sedangkan 94-96% adalah tanggungjawab otak kanan yang
banyak berhubungan dengan inovasi, kreativitas, naluri, intuisi, daya
cipta, kejujuran, keuletan, tanggungjawab, kesungguhan, spirit,
kedisiplinan, etika, empati dan lain-lain.
Sedangkan tugas otak kiri adalah yang
selalu berhubungan dengan angka-angka, bahasa analisa, logika,
intelektual, ilmu pengetahuan. Adapun otak kanan bertanggungjawab dalam
hal imajinasi, kreativitas, seni, music, inovasi, daya cipta, intuisi,
otak bawah sadar, keikhlasan, kebahagiaan, spirit, keuletan, kejujuran,
keindahan dan lain-lain. Selain diurusi oleh otak kiri, juga menjadi
urusan otak kanan.
....Otak kanan dapat merekam dengan cepat dan tersimpan selamanya dalam memori otak. Sel-sel darah manusia dapat menjadi cadangan tempat penyimpanan memori manakala memori otak kita penuh. Kapasitas kemampuan otak kanan dalam menyimpan memori mencapai 10 pangkat 5 juta kilometer....
Dikatakan Arman, otak kanan,
sesungguhnya dapat merekam dengan cepat dan tersimpan selamanya dalam
memori otak. Sel-sel darah manusia dapat menjadi cadangan tempat
penyimpanan memori manakala memori otak kita penuh. Perlu diketahui,
kapasitas kemampuan otak kanan dalam menyimpan memori mencapai 10
pangkat 5 juta kilometer, yang kalau dihitung deretan angka nol di
belakangnya adalah sebanding dengan jarak antara bumi dan bulan 14 kali
pulang pergi.
Lalu apa pentingnya imajinasi? Lebih
jauh, Arman member contoh, Albert Einstein menemukan teori relativitas
karena kekuatan imajinasinya. Kemudian sewaktu duduk di bangku sekolah,
gurunya mengajari Einstein tentang kekuatan daya imajinasi. Salah satu
rahasia kecerdsasan orang Yahudi adakah kekuatan imajinasi.
Andrea Hirata, penulis buku Laskar Pelangi bisa
sukses, bukan karena ilmu finance yang mereka pelajari di Sorbonne
Prancis, akan tetapi karena kemampuan daya imajinasi seorang Andrea
kreatif meramu perjalanan hidupnya menjadi suatu cerita yang menarik,
lalu ditulislah kedalam bentuk Novel Tetralogi Laskar Pelangi—sekarang
menjadi novel berkelas dunia karena sudah dialihbahasakan ke dalam
berbagai bahasa. Novelnya kemudian difilmkan dan sukses di pasaran.
Salah satu orang yang bisa membiayai
untuk berwisata ke luar angkasa adalah pembuat game computer dari
Amerika Serikat (AS), keahlian untuk merancang game komputer, tentunya
membutuhkan kemampuan imajinasi yang tinggi.
Bahkan orang terkaya di dunia, Billy Gates, pemilik Microsoft adalah seorang yang drop out
dari perguruan tinggi. Tapi jangan ditanya soal tekad dan daya
imajinasi yang tinggi, sehingga mampu mendirikan perusahaan Microsoft
yang dibangun dengan modal tekad yang kuat.
Bahkan, Matshushitya Konoshuke, pemilik
perusahaan elektronik Jepang “Panasonic” adalah mantan penjaga toko
sepeda. Termasuk motivator sekaligus penulis buku terkenal Andri Wongso
adalah anak dari keluarga miskin di Malang yang tidak tamat sekolah
dasar, tapi karena keberaniannya bermimpi (daya imajinasi) akhirnya
menjadi bintang film di Hongkong serta membuat kata-kata mutiara yang
ditulis di kertas pembatas buku bernama Harvest. Itu artinya, cerdas
saja tidak cukup, tapi diperlukan kreativitas dengan selalu mengasah
imajinasi, dalam hal ini merangsang otak kanannya.
God Spot
Peneliti “Neuorolog” Michael Persinger
di awal tahun 1990-an dan VS. Ramachandran bersama timnya di Universitas
California. Barat pernah meneliti, adanya titik Tuhan (God Spot) dalam
otak manusia. Ternyata, pusat spiritual yang terpasang ini terletak di
antara hubungan-hubungan syaraf dalam cuping-cuping temporal otak.
Melalui pengamatan terhadap otak dengan topografi emisi, positron, dan
area-area syaraf tersebut akan bersinar manakala subjek penelitian
diarahkan untuk mendiskusikan topic spiritual atau agama.
Menurut ahli syaraf, syaraf ini memiliki
gejala yang unik, karena tidak teraliri oleh darah sepanjang hari,
namun tidak mati. Syaraf ini butuh darah hanya 2-4 detik saja sebanyak 5
kali sehari. Syaraf ini diyakini sebagai chip atau modem yang ditanam
oleh Allah ke dalam otak manusia agar mampu menerima hal-hal yang
berhubungan dengan spiritual dan ilmu yang datangnya langsung dari Sang
Pencipta melalui ilham.
Sebaliknya, apabila syaraf ini tidak
aktif, maka orang tersebut sulit untuk menerima hal-hal yang berbau
moral/etika, apalagi spiritual. Mungkin pula syaraf ini yang tidak aktif
pada anak kita, sehingga sulit untuk membentuk karakter anak yang pada
akhirnya nyaris gagal membangun karakter bangsa ini.
....Otak kanan memiliki kemampuan dalam hal rasa empati, kemampuan berkolaborasi dengan hati, dan kemampuan daya kreatif....
“Otak kanan memiliki kemampuan dalam hal
rasa empati atau kepedulian yang tinggi. Otak kanan juga memiliki
kemampuan berkolaborasi dengan hati, memiliki kemampuan daya kreatif dan
seni yang tinggi. Keistimewaan otak kanan juga memiliki gelombang otak
bersama gelombang alfa. Gelombang ini yang bisa merasakan keikhlasan,
kebahagiaan, ketenangan, kekhusyukan, relaxi, hening, kepuasan,
imajinatif dan seterusnya.
Praktisi pendidikan Djauharah Bawazir
menambahkan, untuk memfungsikan otak kanan anak, perlu merubah metosde
dan paradigm guru dan pendidikan kea rah pembelajaran yang lebih baik
dan efesien. “Pendidik harus focus. Setelah merubah paradigma, lalu
ditanamkan kesadaran, disiapkan mental berjuang dan pengorbanannya.
Ingat, guru itu digugu dan ditiru,” kata Djauharah yang juga Dosen PGTK
Bunyan.
Kata Djauharah, ketika paradigma diubah,
maka seorang pendidik akan diikuti anak didiknya tanpa paksaan,
disegani tapi dicintai, menjadi teladan, mengarahkan, membangun
semangat, mengembangkan cita-cita, dan memotivasi. Ketika pola didik
dilakukan secara maksimal, maka terbentuklah karakter manusia yang
berilmu, bertakwa, ikhlas, santun, tanggungjawab dan sabar.
“Seorang pendidik ketika memberikan
hukuman kepada anak didiknya, bukanlah pelampiasan kekesalan, tapi untuk
kebaikan anak didiknya. Jangan buat anak susah, ketakutan, dan tertekan
di kelas, sehingga menyebabkan anak tidak kreatif. Pendidik yang sukses
adalah ketika anak didiknya selalu senang dan bersemangat pergi ke
sekolah dan ingin sekali bertemu dengan gurunya,” tandas penulis buku Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) itu. [Desastian]
- See more at:
http://www.voa-islam.com/read/indonesia/2011/01/20/12876/mengungkap-rahasia-dahsyatnya-otak-kanan-manusia/;#sthash.Zi6xugYK.dpufBlogging Dapat Menghasilkan Uang
Lalu bagaimana cara menghasilkan uang dari blog?
Inilah beberapa cara yang bisa dan sudah banyak dilakukan oleh para blogger untuk
mendapatkan uang dari blog mereka. Saya sendiri, terus terang belumlah
menggeluti kesemuanya. Tapi minimal sudah pernah saya coba, meskipun
tidak fokus ke semuanya untuk saat ini.
Ini cara paling umum dan -mungkin- cara yang paling mudah untuk
dilakukan oleh siapa saja. Inti dari program ini adalah kita menyediakan
space di blog kita untuk ditempatkan iklan.
Cara yang paling umum adalah program iklan kontekstual (contextual ads program), yaitu dimana materi iklan yang muncul akan menyesuaikan dengan keyword konten blog. Ada banyak bertebaran program jenis ini, tapi biasanya yang paling banyak diminati dan digeluti adalah Google Adsense dan Chitika.
Program Afiliasi
Program jenis ini pun terbukti telah banyak yang menikmati hasilnya. Di
sini kita bertindak semacam agen, perwakilan, atau bisa juga sebagai
makelar, dimana tugas kita adalah memberikan klien atau pelanggaran baru
untuk perusahaan yang kita berafiliasi kepadanya. Di antaranya yang
paling terkenal adalah clickbank, amazon, dan linkshare.
Sponsorship
Selain banyak program periklanan yang bisa diikuti, seorang blogger juga bisa mendulang uang dengan menyewakan space untuk iklan langsung dari klien. Jika blog kita cukup ramai dan padat pengunjung, peluang untuk mendapatkan sponsorship ini sangat terbuka lebar.
Ada banyak perusahaan yang merasa jauh lebih efektif untuk memasang
iklan langsung di blog anda, dan tentu saja ini peluang yang sangat
bagus. Sistem sponsor juga bisa saja dilakukan melalui postingan. Dimana
kita diminta untuk mereview, mengulas atau menulis tentang suatu topik berdasarkan pesanan dari klien, dan kita dibayar untuk itu.
Donasi
Hmmm... apa iya? Yup, kenapa tidak? Jika blog kita mampu memberi
manfaat yang luar biasa, akan ada banyak orang yang dengan sukarela
memberikan sumbangan jika diminta. Jangan dianggap sepele. Saya pernah
mengobrol dengan teman blogger yang senior (saya diwanti-wanti
tidak boleh menyebut namanya) yang mengaku mendapatkan jutaan rupiah
dari sumbangan pembaca fanatiknya setiap bulan. Luar biasa bukan?
Jadi penulis buku
Loh? Apa hubunganya penulis buku dengan menjadi blogger? Hmm... jangan
salah, erat sekali hubungannya. Begini, jika anda sudah cukup lama ngeblog,
tentunya sudah menghasilkan banyak sekali artikel. Ratusan -bahkan
ribuan- mungkin. Dan jika topik blog kita cukup tajam dan terjaga,
tidaklah sulit mendapatkan penerbit yang bersedia membukukan
tulisan-tulisan kita. Bagaimana?
Menjual merchandise blog
Begini ceritanya. Blog anda sudah cukup terkenal. Menjadi buah bibir di kalangan para blogger. Blog kita memiliki brand image yang
baik dan kuat. Blog kita menjadi semacam acuan dan menjadi referensi
terpercaya bagi banyak orang. Tulisannya berbobot dan memberikan manfaat
yang luar biasa.
Nah, jika sudah begitu, tidak sulit menjual berbagai merchandise yang menjadi ciri khas blog anda, seperti t-shirt, dompet, tas, topi dan lain sebagainya. Cafepress dan situs semacamnya bisa menjadi pilihan untuk pertama untuk memasarkannya.
Menjual blog
Saya pernah membaca, ada seorang blogger jadi 'kaya mendadak' karena
berhasil menjual blognya senilai $100.000! Memang, yang saya baca itu
adalah blogger dari luar negeri sana. Tapi, jangan salah banyak juga
blogger Indonesia yang blognya terjual dengan harga yang cukup tinggi.
Memang kunci utamanya adalah kualitas blog, parameternya adalah jumlah
pengunjung, semakin banyak, semakin bagus, semakin mahal nilai sebuah
blog. Jadi, jika blog anda ada yang menawar dengan harga tinggi, jual
saja! Anggap Anda ngeblog selama 2 tahun, lalu blognya laku seratus juta, sudah berapa tuh Anda digaji per bulannya?
Jika iseng-iseng ingin mengetahui harga yang pantas untuk blog anda, bisa anda lihat disini. Tinggal masukkan alamat lalu klik Check, maka akan keluar harga yang pantas untuk blog anda.
Silakan anda pilih-pilih dan mulai pikir-pikir untuk menjalankan yang mana dulu dan memilih cara mendapatkan uang dari blog yang paling tepat bagi Anda.
Beberapa di antaranya, mungkin cuma sekadar angan-angan dan mimpi dan belum 'terjangkau' oleh kita. Tapi, setiap mimpi harus dikejar bukan? Anda memiliki pengalaman sukses mendapatkan uang dari blog? Kiranya sudi untuk berbagi, silakan tulis pengalaman Anda melalui kolom komentar.
Langganan:
Postingan (Atom)